skip to main |
skip to sidebar
Miris (2) ada segumpal pedihmenggantung letihdi wajah sedih lelaki ringkihselepas tarawihdi surau desa ... dekat rumahada selusin pasang terompahberjejer tak rapi saling tindihsetia menunggu tanpa resahkecuali satu yang bikin lirih :sandal sang akiada sejumput geramtebarkan amarah dalam gumamlantaran ada tegayang 'nodai malam muliadi tempat sesuci iniada segenggam bingungberkecamuk liar tak terbendungmencari sebaris kata untuk diucapmanakala si bungsu bertanya gagap :san-dal-ku ma-na ... abah ? romadhon 1429
Miris (1)ada tiga lembar sepuluh ribuan tak beramplop erat hangat tergenggambayang indah itu terus menggantung setia sejak tadi malammemacu si mbok, adik dan ibunya berhambur ceria menyibak remang pematanguntuk mengantri zakat keluarga pak haji di desa seberangyang sudah sejak tiga tahun membuat mereka selalu datangada sejuta butuh melecut tiga beranak berpacu kencangsisihkan haus enyahkan letih singkirkan halangmenyeruak masuk ke pusaran lautan manusia tak terbilanglakoni tiga jam berdiri dalam kerumun pengap yang terus bergoyang bak gelombanglalu ... dua, tiga, empat orang yang terhimpit sesak akhirnya terkulai tumbang, tak terhadangada ironi tak terkaji membayangi niat baik pak hajiantisipasi dini tak pernah masuk dalam daftar peduli di hatibeberapa petugas hanya pandai berdiri, berteriak dan memberi instruksimembuat kesabaran ribuan dhuafa' jadi terlucuti tak terkendalidan apa yang tak terbayang tadinya ... akhirnyapun harus terjadiada puluhan perempuan tua-muda meraung berat dalam sakarat, lalu berangkatpuluhan lain merintih dalam perihnya luka dan hinanya martabat yang habis terbabatsi mbok, adik dan ibunya untung selamat, meski tak selembar sepuluh ribuanpun mereka dapatkecuali pedihnya kemiskinan dan bayang-bayang bahagia yang sempat berkelebattiga beranak kembali meniti pematang mengirng jasad tetangga yang ikut mangkat.*) doa dan duka untuk korban tragedi zakat Pasuruan 15 Romadhon 1429
K e r a n d a ada keranda bambutergolek kakusudah tiga minggudi sisi musholla ... dekat pintudan ...masih tetap begituterus menunggudalam bisuada banyak pasang matasering menatapnya beberapa kejapdengan jutaan rasatanpa banyak kata terucapdan ...segera berlaludengan lidah keludan dada pengapada selaksa rasa takutsering menyergap ... bikin kalutkalau-kalau sosok kerandahinggap menyelinap ... merenggut paksadan ...bila itu harus esokdiri belum lagi siapsungguh !romadhon 1429