Minggu, 26 Oktober 2008

Sajak-sajak Ada Sejuta Ada (2)

Miris (1)

ada tiga lembar sepuluh ribuan tak beramplop erat hangat tergenggam
bayang indah itu terus menggantung setia sejak tadi malam
memacu si mbok, adik dan ibunya berhambur ceria menyibak remang pematang
untuk mengantri zakat keluarga pak haji di desa seberang
yang sudah sejak tiga tahun membuat mereka selalu datang

ada sejuta butuh melecut tiga beranak berpacu kencang
sisihkan haus enyahkan letih singkirkan halang
menyeruak masuk ke pusaran lautan manusia tak terbilang
lakoni tiga jam berdiri dalam kerumun pengap yang terus bergoyang bak gelombang
lalu ... dua, tiga, empat orang yang terhimpit sesak akhirnya terkulai tumbang, tak terhadang

ada ironi tak terkaji membayangi niat baik pak haji
antisipasi dini tak pernah masuk dalam daftar peduli di hati
beberapa petugas hanya pandai berdiri, berteriak dan memberi instruksi
membuat kesabaran ribuan dhuafa' jadi terlucuti tak terkendali
dan apa yang tak terbayang tadinya ... akhirnyapun harus terjadi

ada puluhan perempuan tua-muda meraung berat dalam sakarat, lalu berangkat
puluhan lain merintih dalam perihnya luka dan hinanya martabat yang habis terbabat
si mbok, adik dan ibunya untung selamat, meski tak selembar sepuluh ribuanpun mereka dapat
kecuali pedihnya kemiskinan dan bayang-bayang bahagia yang sempat berkelebat
tiga beranak kembali meniti pematang mengirng jasad tetangga yang ikut mangkat.

*) doa dan duka untuk korban tragedi zakat Pasuruan 15 Romadhon 1429

Tidak ada komentar: